Sabtu, 27 Februari 2010

resume malam minggu

Marah bagai api yang tersembunyi. Kendalikan marah dengan memandang kepada Allah, dengan dzikrulloh. Terkadang kita tidak kuat tapi itu adalah ujian. Nabi tidak pernah marah kecuali marah karena Allah. Ada ghodhobussyaithon ada juga ghodhobulloh. Seorang suami marah pada istri karena istri tidak mau beribadah, itu contoh marah karena Alloh.

Di jaman jahiliyah orang tua apalagi yang disegani, akan malu apabila istrinya melahirkan bayi wanita.Islam merevolusi tentang hal itu dengan mengatakan kullu mauludin yuladu alal fithroh. Wanita juga tersanjung dalam islam dengan satu surah dalam alqur'an yang disebut annisa'. Dalam islam wanita boleh untuk meniti karir. Sayyidah Aisyah pernah menjadi panglima perang dalam perang jamal.

Innama bu'itstu liutammima makarimal akhlaq, akhlaq artinya berbeda dengan etika lokal atau adat. Akhlaq islam bersifat universal yang seluruh dunia bisa menerima contohnya adalah ucapan Assalamualaikum.Pada saat imam malik diberikan salam oleh raja "assalamu alaikum warohmatulloh wabarokatuh, beliau menjawab 'wa alaikum salam wa barokatuh" raja bertanya kenapa tidak mengucap warohmatullohi, imam malik beralasan, cukuplah wabarokatuh karena anda belum dirahmati karena masih belum adil. kesimpulanya assalamu alaikum bukan sekedar ucapan tapi do'a yang ada maknanya. dua orang saling bersalam artinya dua orang itu telah berkomitmen untuk saling menyelamatkan.

Selasa, 23 Februari 2010

Ma'rifatulloh, dan Arifin Billah

Nasi nggak bisa memberi atsar kenyang, air pun ngak bisa memberi atsar dengan hilangnya dahaga. Itu hanya hukum yang berlaku yaitu hukum sebab akibat. Pada saat kita paham atsar dan hukum, jangan kita tanya kenapa Allah melakukan demikian. Hendaknya jangan bertanya tentang apa yang diperbuat Allah. Maqom tauhidul af'al adalah yang paling dasar diantara orang yang arif billah (arif billah dalam tataran ilmu)
Ma'rifatul ilmi adalah mengenali Allah dengan jalan mempelajari ilmu (ada empat tingkatan : ilmal yaqin, ainal yaqin, ainal yaqin, akmalul yaqin)
Ma'rifatul ain adalah orang yang sudah mulai mempraktekkan syuhud musyahadah meski banyak lalai
Ma'rifatul haq orang yang sudah banyak syuhud musyahadah daripada lalai

Ada majdzub billah, ada majdzub bil masyayikh (bil mursyid), di ambil oleh mursyid di bimbing menuju ma'rifat.
Arifin billah, adalah orang yang telah ma'rifatul abdi wa robbi.
Masih merasa nikmatnya makan artinya masih ada efek jasmaniah, berarti masih ada efek kehambaan, karena masih merasa hamba artinya harus memberikan hak hamba, hak hamba beribadah, lemah, butuh pada tuhannya.
Apabila sudah masuk ke wilayah ruhaniyah, maka akan ma'rifaturobb, akan mengenal ruh, ruh itu tidak makan, melihat tanpa mata, mendengar tanpa telinga

Jumat, 19 Februari 2010

Aduh Penyakit Hati

Manakala kita terpenjara oleh nafsu sangat sulit kita keluar dari nafsu. Rasa nikmat lezatnya hawa nafsu yang ada di dalam hati kita itu adalah penyakit yang susah diobati.Sesuatu yang kita sukai, yang kita rekam melalui mata telinga dan rasa yang lain masuk dalam diri dan tersimpan lalu diam melekat itu susah diobati. Rasa cinta kepada lawan jenis kalau sudah melekat yang dicinti semua bagai malaikat, dan cinta demikian telah terwarnai nafsu. Maka bisa jadi sampai gandrung, sepeti diguna guna padahal tidak.Seorang wanita ketika cintanya tidak tertampung bisa membuat fitnah seperti kasus pada zulaikho terhadap yusuf. Seorang anak ketika sedang jatuh cinta maka jangan terlalu dikekang, kalau dilawan justru akan kucing kucingan dan menjadi jadi. Maka solusi terbaik adalah memberi pengertian akan tanggung jawab. Cinta terhadap agama, kepada Allah, kepada Rosul, kepada Mursyid harus lebih diutamakan. Apabila kita sudah mencintai selain Allah itu akan menjadi penyakit nafsu. Segala penyakit hati itu ya sumbernya karena cinta, cinta pekerjaan, mencintai kendaraan yang hilang, mencintai kekayaan, mencintai apapun yang sebetulnya nafsu. Agar hilang penyakit hati karena cinta maka harus di revolusi pemahaman tentang tauhid.

Selasa, 16 Februari 2010

Tak Sesuatupun Punya Atsar kecuali KuasaNya

1.La yas'aluna wahum yus'aluun jangan ditanya apa yang diperbuat oleh Tuhan tetapi merekalah justru yang akan di tanya.
2.Berbicara tentang hukum dan atsar berkaitan dengan fi'il dan fa'il. Dalam kejadian alam ada gempa bumi, kebakaran, banjir,longsor, angin ribut. itu disebut kekuasaan alam, untuk memisahkan antara kejadian alam dan kehendak Allah.Ada beberapa analisa yang menyimpulkan banjir karena penggundulan hutan.Dhoharol fasad ... ayat itu menjelaskan bahwa qudroh mumkin dikembalikan kepada alam.Susah bagi kita untuk mengembalikan seluruh kejadian kepada Allah karena adanya fa'il yang menyebabkan qudroh mumkin.Sebenarnya Allah mampu menghendaki sesuatu dengan kun fayakun tetapi yang kita lihat adalah proses, sebab musabab, ekosistem, yang mana itu menjadi jebakan bagi kita. Qudroh bagi mumkin itu kekuasaan apapun yang ada pada mahluk yang tidak memberi bekas, tetapi hanya menjalankan sebuah proses.Kalau salah meyakini tidak adanya atsar pada segala kejadian bisa bisa kita terjebak pada pemahaman mu'tazilah.Kalau dalam hati sudah yaqin dengan sepenuhnya terhadap tidak adanya atsar bagi segala mumkin,sangat mungkin sekali hujan tidak menjadikan basah, api tidak jadi membakar, dll. Hanya kekuasaan Allah lah satu satunya yang memberi bekas. jadi, jangan kita terperangkap oleh apapun kejadian istimewa atau tidak. Burung burung bisa melakukan migrasi sesuai musim itu bukan karena instinknya melainkan digerakkan Allah.Semua yang terjadi ekosistem ini harus kembali kepada hakikatnya yaitu Allah jualah penggeraknya.Air dingin itu masalah rasa, bukan air yang menyebabkan dingin, buktinya tidak ada ikan yang mengeluh kedinginan.

Sabtu, 13 Februari 2010

Bahaya Lesan

Afatullisan alias afat (bahaya) dari lisan adalah bercabangnya perkataan. Barang siapa dalam dunia ini memiliki dua lesan yang bercabang nanti di akherat juga memiliki dua cabang lidah (seperti naga) dan itu adalah hakikat kemunafikan.Semoga lidah kita tidak termasuk yang bercabang.
Afat lisan berikut nya adalah madah (memuji) maksudnya memuji yang tidak patut. Memuji itu bisa menghancurkan orang yang memuji dan yang dipuji.Empat bagi memuji dan dua bagi yang dipuji. Memujilah dengan sekadarnya karena barangkali suatu saat ditempat lain akan berbeda.Pertama menyebut sifat yang tidak nyata maka itu adalah dusta.Yang kedua memuji seseorang akan mendhohirkan sesuatu harapan pada yang dipuji dan itu terkena hukum riya'.Yang ketiga kadang memuji yang dipaksakan dengan sesuatu yang dia tidak yaqin, seperti ini tidak dosa tapi bisa mendekati haram. Yang ke empat adalah memuji orang dzolim dan fasiq, maka yang memuji termasuk golongan yang dipuji. Allah sangat murka bila dipuji orang orang yang fasiq (hadis). Barang siapa mendoakan orang dzolim dalam dunia niscaya ia cinta terhadap yang berbuat maksiyat kepada Allah (maqolah dari Hasan Basri).
Bahaya selanjutnya adalah su'alul 'awam.

Jumat, 12 Februari 2010

Nikmat Ada Akan Terasa Saat Tiada

Orang yang memurtadkan diri dan orang lain yaitu orang yang mengingkari kewalian di zaman ini. Karena alquran jelas menetapkan adanya para wali.

Biarkanlah jatuh, tapi jangan jatuh di tempat yang sama. Biarlah merangkak karena memang masih waktunya merangkak. Tidak lah tiba tiba kita menjadi istimewa. Semua butuh proses untuk menuju kepadaNya.

Dosa dosa syahwat itu akan tiba kepadamu untuk mengingatkan kepadamu tentang besarnya nikmatNya.

Ingat ingat semua dosa dosa yang kita lalui dan bandingkan dengan keadaan sekarang, yang dipertemukan dengan pembimbing, dengan komunitas, dengan majlis dzikir, maka benarlah kata mu'alif tentang dosa itu bisa mengingatkan kita tentang besarnya nikmat Allah.Maka bersyukurlah dengan ilmu yang kita terima. Yang tidak bisa menilai adanya nikmat di saat adanya akan diberitahu bagaimana nikmat dengan tiadanya.

Sinyal secara fisik dalam diri kita itu adalah nikmat. Sinyal ngantuk menghindarkan orang tidur di tengah bahaya. Sinyal mau buang air menghindarkan orang melakukannya di sembarang tempat.dll

Kecintaan kita kepada Allah, kepada Ta'lim, kepada Mursyid, cinta itu adalah anugerah, minnah, warid, datang dari Allah, maka syukurilah. Jika tidak, ketika itu semua dicabut Allah, maka menyesal dikemudian hari. Fa biayyi alaa irobbikuma tukadziban.

Selasa, 09 Februari 2010

Jangan dikata cukup dirasa

Agar kita tidak mabuk khamr hakikat, tinggalkan semua kegiatan, duduk bersimpuh dan memohon ridhonya. Telah dijelaskan adab etika dalam memandang perbuatan Allah. Kendati kita paham bahwa perbuatan apapun kita pandang kembali pada Allah. Itu adalah sikap hati kita, tauhid kita, untuk dirasa bukan diproklamirkan. Syuhud musyahadah tidak harus dikatakan, bila dikata maka menjadi syari'at, maka perkataan itu menjadi mabuk hakikat yang tak pantas dikata kata.Hakikat bukan kata kata tapi rasa. Kalo di kata maka menjadi batal. Tidak harus kita katakan babi itu ciptaan Allah, Maling itu gerakan Allah. Karena manusia itu sebagai alat tempat dosa dan pahala. Kalo semua Allah dalam rasa maka benar. Kalo Allah semua dalam kata kata maka salah. Al hukmu dhohiruha, kalo sudah di kata maka menjadi hukum syari'at dan halal jadi darahnya, karena memngungkap rahasia ketuhanan itu dihukum kufur. Boleh mengungkapnya hanya dalam ta'lim (pemahaman) dan muhasabah.
Apapun yang berupa kebaikan itu datangnya dari Alloh dan apapun yang berupa keburukan itu datangnya darimu, begitulah sikap adab kita pada Allah.Sesuatu yang baik pandanglah bahwa itu terbitnya dari Allah. Ada kalimat tasbih, hamdalah, takbir untuk mengiringi kebaikan yang datang dari Allah. Katakan dengan tasbih bahwa itu adalah milik Allah.Sesuatu apapun yang datang berupa keburukan maka katakan itu karena nafsu kita. Ma asobaka min hasanatin faminalloh wama asobala min sayyiatin faminnafsik itulah etika.

Jumat, 05 Februari 2010

Pertolongan Alloh

Sungguh pertolongan itu dekat. Mintalah dengan dzikir dan syuhud yang sekiranya menambah cinta Allah.Berharaplah dengan sikap roja' mengharap pertolongan dengan tetap melakukan ikhtiar. Manusia itu berat sekali dihinggapi nafsu. Zuyyina linnasi hubbu syahawaati minannisa'i wal baniin wal qonatiro al muqontoroti wal musawamati....semua ini tidak lepas dari peran nafsu syahwati.Nafsu itu yang menggerakkan kita mendapatkan semuanya. Tetapi cara kerjanya nafsu harus dikendalikan. Semua tindakan harus kita kembalikan kepada Allah. Apabila kita nikmati hanya untuk kepentingan dunia maka laknatlah yang didapat.JIkalah menikah menikah karena Allah bukan karena cantiknya. Jika ingin selamat pilihlah wanita karena agamanya, syukur syukur kaya, cantik, keturunan baik baik.Sukses adalah apabila dunia semua itu ditujukan untuk mengabdi pada Allah.Percayalah bahwa Allah akan menundukkan nafsu nafsu kita, insyaAlloh kita termasuk golongan orang orang yang mendapat pertolongan

Selasa, 02 Februari 2010

Adab Bertauhid

Manusia tidak punya kekuatan apapun, semua kembali kepada Allah. Ilmu laduni ialah kreatifitas imajinasi yang bisa terlahirkan yang datang dari sisi Alloh. Manusia hanya sebagai alat persandaran yang menanggung dosa dan pahala. Jangan tanya kenapa, itulah kehendakNya. Allah tidak akan terpengaruh protes dari mahluk, Allah tidak akan bergeming sedikitpun. Hakikat tak bisa dikata hanya bisa dirasa. Maha suci Allah dan maha hina hamba ini. Kita tidak layak mengatakan tersesat adalah disesatkan Allah tapi layak apabila mendapat petunjuk kita katakan itu adalah anugerah dari Allah, itu adalah adab. Kalo kita kita tidak mengangkat adab seperti itu bala' akan kita terima. Tidak usah mengatakan keburukan itu datang dari Allah kecuali dalam maqom ta'lim saja, tidak usah diumbar cukup rasakan saja. Hakikat usaha dan ikhtiar tentunya ta'aluq dengan irodah mumkin. Lapar di ikhtiari dengan mengadakan makanan, dimasak, dimakan, kemudian lapar hilang, jadi yang membuat kenyang makanan atau Allah? hakikat semua adalah takdir ilahi yaitu Allah.Wajib atas hamba memahami bahwa tidak ada apapun yang bisa memberikan atsar, air dingin, api panas, semua adalah kembali kepada Allah. Air dingin itu bukan atsar tapi hukum (adi). Api tidak bisa dengan sendirinya memberi atsar panas, tetapi hukum adi mengatakan panas, sehingga kemudian ada api yang tidak panas, yaitu apabila hukum adi tidak dipakai yaitu dalam kasus Ibrohim. Hukum ada empat: Adi (melalui uji coba), Aqli (kepastian menurut akal), syar'i (ditetapkan oleh Allah dan rosulnya), wad'i (aturan dibuat oleh manusia, negara, organisasi)