Selasa, 09 Maret 2010

Tauhidul asma (2)

Nama Allah adalah esa yang tak ada lawan, atau bandingannya. Allah itu isim alam, sudah berbentuk nama, yang nggak bisa diterjemahkan lagi. Maka Allah nggak bisa diganti dengan Tuhan, Allah adalah nama bagi dzat wajibul wujud.
Nama yang banyak itu hakikatnya yang memberi adalah Allah, nama nama itu harus diesakan. Yang pertama kali diajarkan nama adalah nabi adam.Pada saat itu adam diajarkan nama nama, dan malaikat belum diajarkan. Sampai ke kita ada banyak kosakata.Setiap nama orang di dunia ini bisa diesakan dengan satu nama yaitu manusia. Semua yang ada di jagat ini bisa diesakan dengan kata makhluq.Semua yang ada pada diri kita bisa diesakan dengan menghilangkan dzon (sangka). Nama nama yang berbeda dari tempat tempat berbeda itu hasil dari sangka. Sedangkan nama asli (hakikat)ada setiap pada benda.Sebuah benda yang kelihatannya mati padahal bisa berkomunikasi apabila dipanggil dengan nama hakikatnya. Nama nama yang sampai ke kita adalah nama yang jaiz hasil dari sangka. Untuk menghilangkan sangka, maka yakini bahwa kita sedang menyebut yang hakikatnya tidak ada. Inilah prinsip takholi. Ketika kita menyebut air, tanah, mobil, kita yakini bahwa yang kita sebut itu tidak ada. Hakikatnya hanya ada satu nama yaitu Allah, itulah tahalli (mengisi).Setelah itu baru akan nyata tajalli.

Tidak ada komentar: